LaporanMedan Magnet di Sekitar Kawat Lurus - Sirajuddin Jalil Induksi Elektromagnetik - Percobaan Fisika XII MIPA 2 - Duration: 5:42. Alifa Thariq 8,439 views. Medan Magnet Disekitar Kawat berarus, Aturan Tangan Kanan - Duration: 15:26. percobaan medan magnet disekitar kawat berarus listrik Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus. Hans
Induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang sebanding dengan kuat arus I dan berbanding terbalik dengan jaraknya a. Misalnya suatu titik P terletak pada jarak a dari kawat penghantar Lihat Gambar besarnya induksi magnet di titik P yang diakibatkan oleh elemen sepanjang dL yang berjarak r dari titik dapat dinyatakan Untuk kawat yang sangat panjang maka θ1 = 0o dan θ2 =180o sehingga dengan Bp = induksi magnet di titik P wb/m2 i = kuat arus listrik A a = jarak titik P ke kawat m μ0 = permiabilitas hampa wb/Am Contoh soal 1Sebuah kawat lurus panjang melintang dari Barat ke Timur dan dialiri arus menuju ke Barat. Tentukan arah medan magnet pada titik yang tepat berada di utara kawat, selatan sebelah utara kawat, arah medan magnetiknya keluar bidang, sebelah selatan kawat, arah medan magnetiknya masuk bidang, Contoh soal 2 Sebuah kawat lurus dialiri arus 2 besar medan magnet pada titik yang berjarak 5 besar medan magnet pada jarak 10 cm dari kawat? soal 3 Dua kawat lurus panjang berarus listrik sejajar dengan jarak 15 cm. Kuat arusnya searah dengan besar IA = 10 A dan IB = 15 A. Tentukan induksi magnet di suatu titik C yang berada diantara kedua kawat berjarak 5 cm dari kawat IA. Penyelesaian IA = 10 A IB = 15 A aA = 5 cm aB = 10 cm Letak titik C dapat dilihat seperti pada Gambar Sesuai kaedah tangan kanan arah induksi magnetnya berlawanan arah sehingga memenuhi Contoh Soal 4Dua buah kawat lurus dan sejajar masing-masing dialiri arus 2 A dan 4 A yang arahnya sama. Kedua kawat terpisah pada jarak 16 medan magnet pada titik tengah di antara kedua manakah posisi suatu titik terhadap kawat berarus 2 A yang memiliki medan magnet nol?Jawaba. induksi magnet masing masing kawat adalahOlen karena B₁, dan B₂, berlawanan arah, resultan medan magnetik di titik P adalahb. B₁ dan B₂ akan menghasilkan resultan nol jika keduanya berlawanan arah dan besarnya sama. Keadaan tersebut dipenuhi jika letak titiknya, sebut Q, pada jarak a, dari kawat pertama sedemikian seperti diperlihatkan pada Gambar b.Contoh soal 5Dua buah kawat lurus dan sejajar terpisah pada jarak 5,0 m, masing-masing dialiri arus i1 = 0,9 A dan i2 = 1,6 A. Titik P berjarak 3 cm dari kawat pertama dan 4 cm dari kawat kedua. Tentukan medan magnet di titik arus listrik masuk bidang kertas. Dengan menggunakan aturan tangan kanan, arah medan magnet di titik P oleh masing-masing arus diperlihatkan pada gambar berikut. Latihan 1 a. Kawat lurus panjang berarus listrik 5 A diarahkan mendatar dari selatan ke utara. Tentukan arah dan besar induksi magnet pada titik yang berjarak 4 cm di a. atas kawat,b. bawah kawat,c. di timur kawat,d. di barat Dua kawat lurus panjang A dan B berjarak 10 cm satu sama lain. Keduanya dialiri arus sebesar IA = 2A dan IB = 3 A. Tentukan a. Induksi magnet di titik tengah antara keduakawat, b. letak titik yang induksi magnetnya nol! c. Dua kawat lurus panjang berjarak 10 cm satu dengan yang lain. Kedua kawat dialiri arus I1 = 5 A dan I2 = 6 A. Tentukan kuat medan listrik di titik yang berjarak 8 cm dari I1 dan 6 cm dari I2. d. Kawat A berarus 6 A dan kawat B berarus 8 A dipasang sejajar pada jarak 14 cm. Tentukan letak suatu titik yang memiliki kuat medan magnet nol jika arusnya searah. PembahasanE 10 −6 webber m −2. (Dari soal Ebtanas 1986) Pembahasan. Kuat medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus. Soal No. 9. Suatu solenoid panjang 2 meter dengan 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Bila solenoid itu dialiri arus sebesar 0,5 A, tentukanlah induksi magnet pada ujung solenoid. (µo = 4π .10 -7 Wb.A -1 .m -1 ). A. 4π .10Hukum Biot-Savart Perhitungan besarnya kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus secara matematik pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Kuat medan magnetik dinyatakan dalam induksi magnetik. Hukum Biot-Savart menyatakan besarnya induksi magnetik yang disebabkan oleh elemen arus listrik 1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik I. 2. Berbanding lurus dengan panjang kawat dl. 3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar r. 4. Sebanding dengan sinus sudut apit q antara arah arus dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar. Secara matematis, hukum Biot-Savart dapat dituliskan dalam persamaan dB = Induksi magnet di titik P Wb/m2 atau Tesla I = kuat arus listrik A dl = panjang elemen kawat berarus m q = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl k = = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1 r = jarak dari P ke dl m nilai k adalah dengan m0 menyatakan permeabilitas hampa udara yang besarnya 4π×10-7 Wb/ Maka hukum biot-savart juga dapat dituliskan Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Lurus Panjang Berarus Listrik Untuk menghitung besarnya induksi magnetik di suatu titik yang terletak di sekitar kawat penghantar lurus dan panjang yang beraliran arus sebesar I dapat diturunkan dari hukum Biot-Savart. Misal ada seutas kawat lurus dengan panjang l dialiri arus listrik sebesar I sehingga timbul induksi magnetik disekitar kawat tersebut. Jika diambil elemen sepanjang dl pada kawat tersebut dan sebuah titik P yang berjarak r dari dl, sudut yang dibentuk oleh elemen dl dengan r adalah q. Besar Induksi magnetik disekitar kawat lurus berarus listrik dapat dihitung dengan dengan B = kuat medan magnetik Wb/m2 = tesla a = jarak titik dari penghantar m I = kuat arus listrik A m0 = permeabilitas vakum Arah medan magnet di titik P dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. jika titik P di sebelah kanan kawat dan arus listrik pada kawat penghantar dari bawah ke atas, maka arah medan magnet di titik P masuk bidang gambar. Jika untuk P di sebelah kiri, arah medan magnetnya keluar bidang gambar. Induksi Magnetik pada Sumbu Lingkaran Kawat Berarus Listrik Besarnya induksi magnetik pada suatu titik yang terletak di pusat lingkaran pada kawat penghantar berbentuk lingkaran adalah Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik yang terjadi di pusat lingkaran adalah dengan Bp = induksi magnetik di pusat lingkaran Wb/m2 I = kuat arus listrik A a = jari-jari lingkaran m N = jumlah lilitan m0 = permeabilitas hampa udara yang besarnya 4π×10-7 Wb/ Induksi magnetik pada solenioda Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida tersebut. Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara atau kutub selatan solenioda dengan melihat garis-garis medan magnet pada solenioda tersebut. Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik di tengah solenoida Dengan B = induksi magnet solenoida m0 = permeabilitas ruang hampa I = kuat arus listrik dalam solenoida N = jumlah lilitan dalam solenoida L = panjang solenoida n = jumlah lilitan per panjang kawat =N/L Persamaan diatas digunakan untuk menentukan induksi magnet pusat solenoida. Sedangkan untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan Induksi magnetik B hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang n, dan arus I . Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B seragam. Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung. Induksi magnetik pada toroida Toroida adalah Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran. Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besar induksi magnetik pada toroida dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2pa merupakan jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh dengan B = induksi magnet di pusat tengah-tengah toroida m0= permeabilitas ruang hampa I = kuat arus listrik dalam toroida N = jumlah lilitan dalam toroida 2pa = keliling toroida Jikatitik y terletak di antara kedua kawat tersebut dengan jarak ¼d dari kawat kedua. Besarnya induksi magnetik di titik y adalah 0, tentukan arus yang mengalir pada kawat kedua. PEMBAHASAN : Diketahui: jarak antar kawat = x Arus pada kawat pertama = i (arah ke atas) Jarak titik y = ¼ dari kawat kedua B di titik y = 0 Jika digambarkan sebagai berikut Kelas 12 SMAMedan MagnetMedan Magnetik di Sekitar Arus LIstrikJika induksi magnetik pada jarak a 3i dari kawat lurus berarus listrik i adalah B, tentukanlah besar dan arah induksi magnetik di titik P Magnetik di Sekitar Arus LIstrikMedan MagnetElektromagnetikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0421Tiga buah kawat dengan nilai dan arah arus seperti ditunj...0612Gambarkan dan jelaskan kemana arah arus induksi pada loop...0313Seutas kawat dialiri arus listrik i = 2 A seperti gambar ...Teks videoHai coffee Friends pada soal ini kita diminta untuk menentukan besar dan juga arah dari induksi magnet di titik p seperti pada gambar diketahui jika terdapat suatu titik dengan jarak a dari kawat lurus berarus listrik sebesar i maka besar induksi magnet nya adalah sebesar B untuk mengerjakan soal ini kita akan menggunakan konsep dari medan magnet yang mana sebelumnya dapat kita Tuliskan terlebih dahulu hal-hal yang diketahui pada soal nah disini jika kita berikan nama untuk kawatnya sebagai kawat 1 dan 2 maka untuk I1 berarti adalah sebesar sedangkan F2 nya adalah 3 I untuk jarak dari titik p ke kawat 1 dan 2 dapat kita misalkan sebagai R1 dan R2 yaitu berjarak 4 A dan juga a besar induksi magnet di titik p akan kita simbolkan sebagai BP dan untuk arahnya juga akan kita ketahui ya sebelum masuk ke perhitungan kita dapat terlebih dahulu mengetahui arah medan magnet atau induksi magnet yang dirasakan di titik p baik akibat kawat 1 ataupun 2 nya yaitu dengan menggunakan kaidah tangan kanan seperti ilustrasi ini ibu jari di sini akan menunjukkan arah dari kuat arusnya sedangkan 4 jari lainnya adalah arah dari medan magnet yang akan kita peroleh di titik p akan mengalami medan magnet akibat induksi dari kawat 1 yang arahnya masuk dilambangkan sebagai Cross sedangkan akibat kawat 2 arahnya adalah keluar bidang atau dilambangkan sebagai dot untuk melakukan perhitungan kita akan menggunakan persamaan untuk mencari besar medan magnet pada kawat lurus berarus yang panjangnya tidak berhingga di mana b adalah 0 dibagi dengan 2 Q = Min 0 merupakan permeabilitas vakum atau ruang hampa yang besarnya 4 Phi kali 10 pangkat minus 7 w a m i adalah besar arus listrik yang pada kawat sedangkan a merupakan jarak dari titik yang ditinjau ke penghantarnya atau ke kawatnya nah Berarti untuk BP disini dapat kita Tuliskan sebagai b 1 dikurang dengan B2 yang mana untuk arah dari medan magnet yang masuk ke bidang akan kita misalkan memiliki tanda positif sedangkan yang keluar bidang adalah dengan tanda negatif maka jika kita masukkan persamaan Medan magnetnya akan diperoleh bahwa 01 dibagi dengan 2 per 1 dikurang dengan 02 dibagi dengan 2 per 2 adalah persamaan yang akan kita gunakan untuk mencari dp-nya dari sini kita dapat menuliskan persamaan nya dengan lebih sederhana yaitu memfaktorkan 0 per 2 phi, maka akan kita kalikan dengan 1 per 1 dikurangi 2 per 2 jika langsung kita masukkan I1 adalah I dan R satunya adalah 4 A dan I2 Adalah 3 sedangkan Air 2 nya adalah sebesar a. Maka dari sini penyebutnya dapat kita samakan menjadi 4 A maka untuk pembilangnya akan diperoleh I dikurang dengan 12 Iya maka untuk dp-nya adalah 0 dikurang dengan 2 phi dikali dengan minus 11 ipar 4a atau persamaan hasil ini dapat kita Tuliskan secara lebih teratur menjadi minus atau negatif dari 1100 dibagi dengan 2 x dengan 4 adalah 8 ya 8 phi a dengan satuan dari induksi magnet adalah didalam Tesla naskahnya. Bagaimana dengan arahnya disini kita memperoleh hasil pengurangan dari B1 dan B2 menghasilkan nilai negatif maka kita mengetahui b 2 lebih besar dari b. 1 ya, maka arah dari BP nya akan sama dengan b. 2i amanah adalah keluar bidangnya keluar bidang nah, tanda ini juga sesuai dengan pemisalan yang telah kita lakukan sebelumnya dimana untuk medan magnet yang memiliki arah keluar bidang kita asumsikan memiliki tanda negatif jadi untuk soal ini telah kita peroleh untuk induksi magnet di titik p besarnya adalah 1100 dibagi dengan 8 pipa satuannya Tesla dan untuk tanda negatif disini menandakan arahnya yang keluar bidang sampai jumpa di pertanyaan berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Duakawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus masing-masing I 1 = 10A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan arah dan besar gaya Lorentz yang dialami kawat I 2 sepanjang 50 cm!; Pada dua buah kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik yang sama besar, timbul gaya yang besarnya 2.10-7 N/m. Jarak antara kedua kawat itu 1 meter.
Keterangan dBp = induksi magnet di suatu titik (Tesla) I = kuat arus listrik (A) dl = panjang elemen kawat berarus (m) θ = sudut antara arah kuat arus listrik dengan garis hubung titik ke kawat berarus. r = jarak dari titik ke panjang elemen kawat berarus (m)
- Apakah kalian tahu bagaimana cara menghitung induksi magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik dan bagaimanakah cara menentukan arahnya? Mari kita simak pembahasan berikut magnetik di sekitar kawat lurus berarus, dapat diturunkan dari persamaan hukum Biot-Savart sebagai berikut FAUZIYYAH Persamaan hukum Biot-Savart KeterangandBp = induksi magnet di suatu titik TeslaI = kuat arus listrik Adl = panjang elemen kawat berarus mθ = sudut antara arah kuat arus listrik dengan garis hubung titik ke kawat berarusr = jarak dari titik ke panjang elemen kawat berarus m Baca juga Temuan Polisi Sumber Api Kebakaran Kejagung Bukan karena Hubungan Pendek Arus Listrik Kemudian dilansir dari Physics Laboratory Manual oleh David H. Loyd, diperoleh induksi magnetik di sekitar kawat lurus panjang berarus listrik sebagai berikut FAUZIYYAH Persamaan induksi magnetik di sekitar kawat lurus panjang berarus listrik KeteranganBp = induksi magnetik di suatu titik TeslaI = kuat arus listrik Aa = jarak titik ke kawat penghantar m
Padakawat berhingga atau kawat berarus dengan panjang tertentu, arah induksi magnet sama dengan panjang kawat tak berhingga sedangkan untuk rumus induksi magnetiknya sebagai berikut: B = induksi magnetik di titik p (Wb) μ o = permeabilitas vakum 4π x 10 -7 (Wb/mA) i = kuat arus listrik (A) a = jarak penghantar ke titik p (m)Soal 1 Arus listrik 2 A mengalir sepanjang suatu kawat lurus sangat panjang. Tentukan induksi magnetik yang dihasilkan pada suatu titik yang berjarak 5 cm dari kawat. μ0 = 4π x 10-7 Wb/A Solusi Kawat lurus berarus. Kuat arus i = 2 A, jarak titik p ke kawat a = 5 cm = 0,05 m, μ0 = 4π x 10-7 dalam SI. Induksi magnetik pada titik P yang diakibatkan oleh adanya kawat listrik tersebut adalah BP = μ0i/2πa = 4π x 10-7 A/2π x 0,05 m2 = 8 x 10-5 Wb/m2 Soal 2 Dua kawat lurus panjang sejajar masing-masing dialiri arus listrik sama sebesar 24 A dan terpisah pada jarak 5,0 cm satu sama lain. Hitung induksi magnetik pada suatu titik di antara kedua kawat yang berjarak 2,0 cm dari kawat pertama jika arah arus dalam kedua kawat a sama, dan b berlawanan! Solusi a Jika kedua kawat dialiri arus dengan arah yang sama yaitu ke atas. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan arah induksi magnetik yang disebabkan oleh kuar arus i1 dan i2 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Besarnya induksi magnetik oleh kedua kawat adalah B1 = μ0i1/2πa1 = 4π x 10-7 A/2π x 0,02 m2 = 24 x 10-5 Wb/m2 B2 = μ0i2/2πa2 = 4π x 10-7 A/2π x 0,03 m2 = 16 x 10-5 Wb/m2 Maka resultan magnetik di titik P adalah BP = B1 – B2 arah BP searah dengan arah B1 BP = 24 x 10-5 Wb/m2 – 16 x 10-5 Wb/m2 = 8 x 10-5 Wb/m2 b jika i1 dan i2 berlawanan arah, misalkan i1 ke atas dan i2 ke bawah, maka sesuai dengan kaidah tangan kanan, arah B1 dan B2 ditunjukkan pada gambar di bawah ini! Besarnya induksi magnetik total pada titik P adalah BP = B1 + B2 BP searah dengan B1 dan B2 BP = 24 x 10-5 Wb/m2 + 16 x 10-5 Wb/m2 = 4 x 10-4 Wb/m2 Soal 3 Gambar di bawah ini menunjukkan dua kawat panjang sejajar, X dan Y diletakkan terpisah pada jarak 15 cm di udara. Kawat X membawa arus 4,0 A dan kawat Y membawa arus 2,0 A dalam arah yang sama. Pada jarak berapakah dari kawat X resultan magnetik menjadi nol? Jelaskan jawaban Anda! Solusi Dari soal sebelumnya kita ketahui bahwa resultan induksi magnetikpada suatu titik hanya mungkin nol jika titik tersebut berada di antara kedua kawat untuk kasus kedua kawat dialiri arus yang searah. Ini karena di titik tersebut induksi magnetik yang dihasilkan kedua kawat berlawanan arah. Misalkan, jarak titik tersebut dari kawat X adalah x m, maka aX = x m, dan aY = 0,15 – x. Diketahui arus iX = 4,0 A, iY = 0,2 A. Maka BX = μ0iX/2πaX dan BY = μ0iY/2πaY Resultan induksi magnetik B yang ditimbulkan oleh kedua kawat pada titik tersebut adalah B = BX – BY B = μ0iX/2πaX – μ0iY/2πaY = 0 iX/aX = iY/aY 4,0/x = 2,0/0,15 – x x = 20,15 – x 3x = 0,30 x = 0,10 m = 10 cm Jadi, jarak dari X agar resultan induksi magnetik nol adalah 10 cm dari kawat X. Soal 4 Segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisinya 10 cm. Dua kawat lurus sejajar masing-masing dialiri arus listrik melalui A dan B seperti pada gambar berikut. Berapa besar induksi magnetik di titik C? Solusi Untuk menyelesaikan soal ini, terlebih dahulu kita tentukan arah induksi magnetik yang ditimbulkan oleh kawat lurus berarus i1 dan i2 di titik C. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, kita peroleh arah B1 dan B2 seperti gambar di bawah ini. Perhatikan bahwa B1 tegak lurus terhadap sisi AC dan arah B2 tegak lurus terhadap sisi BC. Diketahui AB = BC = AC = 10 cm = 0,1 m. Kita akan menentukan terlebi dahulu sudut antara B1 dan B2 yaitu sudut α. ∠BCB = ∠BCA + ∠ACB2 900 = 600 + ∠ACB2 ∠ACB2 = 300 α = ∠B1CB2 = ∠B1CA + ∠ACB2 = 900 + 300 = 1200 Cos α = cos 1200 = -1/2 Besar induksi magnetik B1 dan B2 dihitung dengan persamaan B1 = μ0i1/2πa1 dan B2 = μ0i2/2πa2 Karena i1= i2 = i = 20 A dan a1 = a2 = 0,1 m, maka B1 = B2 = B = μ0i/2πa = 4π x 10-720 A/2π x 0,1 = 4,0 x 10-5 T Resultan induksi magnetik di C, BC adalah BC2 = B12 + B22 + 2B1B2 cos α BC2 = B2 + B2 + 2B2 -1/2 BC = B = 4,0 x 10-5 T
Tentukaninduksi magnetik yang dihasilkan pada suatu titik yang berjarak 5 cm dari kawat. (μ 0 = 4π x 10 -7 Wb/A) Solusi Kawat lurus berarus. Kuat arus i = 2 A, jarak titik p ke kawat a = 5 cm = 0,05 m, μ 0 = 4π x 10 -7 dalam SI. Induksi magnetik pada titik P yang diakibatkan oleh adanya kawat listrik tersebut adalah.